BALIGO CALEG PENUHI JALAN INDONESIA


Tahun 2009 merupakan tahun pesta demokrasi Indonesia yakni Pemilihan Umum. Ini kali kedua Indonesia menyelenggarakan pemilu dengan system pemilihan langsung Caleg maupun Presiden setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2004 yang membawa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi orang nomor satu di negeri ini.


Namun ada yang beda pada pemilu kali ini. Selain jumlah partai lokal maupun nasional yang bisa dikatakan luar biasa banyaknya, seiring dengan kemajuan teknologi tampaknya tidak disia-siakan oleh calon wakil rakyat kita untuk melakukan kampanye. Salah satunya adalah menggunakan spanduk secara digital. Mungkin sudah tidak aneh lagi jika kita menyaksikan kampanye di televisi, radio maupun internet atau melalui pakaian (kaos, topi, rompi, jaket), stiker, pamflet, poster, brosur, kalender, bendera dan spanduk dari kain.


Kini media bertambah lagi dengan maraknya pembuatan spanduk digital (akrab disebut baligho). Memang pembuatan dengan cara ini sudah dikenal sejak tahun 2000an silam itupun untuk keperluan promosi bisnis, namun seiring perkembangan zaman, pembuatan spanduk digital menjadi terjangkau. Para distributor juga kini mengejar target pelanggan dari para peserta pemilu, sisanya pelanggan biasa.


Tidak dipungkiri bahwa pembuatan spanduk dengan cara ini jauh lebih baik dan memiliki lifetime yang cukup lama di banding spanduk biasa. Dengan cara ini para Calon juga dapat memampang logo/gambar partai bahkan foto mereka dengan cetakan yang sangat baik layaknya di kertas biasa melalui printer foto. Karena Ploter pada dasarnya adalah perangkat output (printer) komputer yang berukuran besar sehingga lebih mudah juga cara mendisain dan editingnya.


Dengan cara yang unik juga para Calon mendisain balighonya dengan berbagai macam tulisan, gambar dan kreasi seni unik lainnya. Misalkan menempelkan hubungan kerja dengan publik figur/artis/pejabat lainnnya yang dianggap memiliki nilai plus di mata masyarakat, memasang gambar pahlawan/superhero dan lain sebagainya.


Tidak dapat dipungkiri bahwa jasa prin digital ini lebih banyak diminati. Tidak hanya sekarang, bahkan sebelumnya para calon Kepala Daerah juga menggunakan jasa ini untuk kampanye Pilkada.


Akan tetapi, dimana ada sisi positif, tentu saja ada sisi negatifnya. Tidak hanya untuk penggunaan print digital ini. Tetapi cara kampanye seperti ini, yakni menggunakan spanduk, baligho, bendera dan segala bentuk pernak-pernik yang dipasang di jalan ataupun tempat umum dinilai sebagaian masyarakat sebagai salah satu aspek perusak keindahan lingkungan.


Bagaimana tidak, pemasangan perangkat kampanye ini dengan mudah dapat kita lihat menempel di tembok rumah kita maupun tembok bangunan lainnya, di pohon, di tiang listrik/telpon, di angkot atau kendaraan lainnya, di warung dan di tempat umum lainnya. Tidak sedikit juga perangkat kampanye berupa kalender dan stiker yang masuk ke tempat menuntut ilmu seperti Universitas, SMA, SMP, SD bahkan TK. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi faktor psikologi anak khususnya tingkat TK-SMA yang belum mengerti apa-apa. Bahayanya di jalan, banyak sekali spanduk/baligho yang menutupi rambu lalu lintas termasuk lampu merah. Para pengendara kendaran yang tadinya fokus ke jalan, tentu saja penasaran ingin melihat spanduk/baligho tersebut. Jika konsentrasi mereka buyar akibat melihat spanduk/baligho tadi, maka kecelakaan tentu saja menjadi akibatnya. Di musim hujan seperti ini, tidak jarang juga spanduk/baligho yang jatuh ke jalan akibat tumbang yang akhirnya membawa malapetaka bagi pengguna jalan. Jika itu sudah terjadi, apa mungkin ada tanggung jawab dari pemilik baligho tersebut? Walaupun disisi lain ada pihak yang diuntunkan yakni penyedia jasa percetakan digital.


Intinya adalah, cara kampanye yang merusak keindahan kota atau tempat umum, bahkan sekolahan dan membahayakan pengguna jalan adalah cara yang salah dan harus diganti dengan alternatif lain yang lebih positif. Para Calon lebih baik membuktikan langsung baktinya terhadap masyarakat jangan hanya mengumbar janji. Misalnya dengan melakukan kerja bakti bersama warga membersihkan daerahnya untuk mencegah banjir dan wabah penyakit. Membantu memberikan kesejahteraan misalnya memberikan sembako murah bahkan gratis kepada masyarakat miskin. Dan masih banyak lagi cara positif lainnya yang jauh lebih bermanfaat dan membekas di hati masyarakat serta menarik simpatinya. Dari pada menghabiskan uang banyak hanya untuk membuat perangkat kampanye yang merusak keindahan dan membahayakan pengguna jalan.


Demikian tulisan singkat ini, penulis bukan bermasuk menyinggung para Calon. Hanya berbagi dan mengangkat opini masyarakat. Mohon tanggapan yang membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.



Oleh : Ricky Firmansyah, A.Pr, ST

Diposting oleh Just For Share Label: , , , , ,

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates